Tahukah anda jika ukuran hippocampus-bagian otak yang berfungsi untuk menyimpan memori- berukuran lebih kecil bagi orang-orang yang depresi. Seperti otot-otot kita, jika otak kita jarang dipakai berlatih sebut saja senam otak, tentu saja akan menyusut volumenya. Orang-orang depresi biasanya tidak ingin melakukan apa-apa, karena merasa ada beban berat di kepala maka untuk bangun tidur saja susah, tidak ingin mandi, membersihkan rumah, mencuci, apalagi bekerja. Dengan tekanan yang begitu besar di pikiran aneh memang jika dianggap orang depresi kurang melatih otaknya, tetapi itulah kenyataanya.
Dengan tidak melakukan aktifitas sewajarnya, otak kita tidak ditantang menyelesaikan masalah-masalah yang ada di keseharian, baik yang berhubungan dengan pekerjaan, keluarga, dan hubungan sosial lainnya. Penyebab depresi macam-macam, bisa karena kejadian traumatis di masa lalu yang sangat sulit untuk dihapus dari memori-kehilangan orang/sahabat yang sangat dicintai, perceraian orang tua, kecelakaan fatal, dsb. Bisa juga diakibatkan oleh tekanan sehari-hari yang semakin menumpuk, dan karena tidak kita segera selesaikan menjadi menggunung, kemudian lahirlah depresi-tekanan yang berlebihan terhadap kemampuan menampung beban di otak kita.
Yang menggembirakan adalah, seiring jalannya waktu, depresi bisa berkurang atau menghilang yang diikuti oleh kembalinya volume hippocampus. Tetapi memakan waktu yang lama, bisa dalam hitungan tahun, terutama bagi yang tidak melakukan tindakan apa-apa terhadap penyebab depresi. Bagi yang melakukan treatment atau mencari solusi terhadap penyebabnya kasusnya akan berbeda. Bisa dikatakan depresi adalah hasil evolusi manusia yang secara sosial mengalami tekanan yang lebih berat dibandingkan orang zaman purba yang lebih sederhana cara hidupnya. Jadi bisa dikatakan juga bahwa depresi adalah hasil pikiran kita sendiri. Kita bisa memperbaikinya jika kita -melakukan- sesuatu terhadapnya, atau melakukan sesuatu terhadap hidup kita. Dengan melakukan sesuatu, respon akan muncul dan otak kita akan bereaksi terhadap respon tersebut, masalahnya ada di pengelolaan respon sehingga otak kita tidak overload. Mungkin inilah yang membedakan antara atasan dan bawahan, presiden dan rakyatnya, direktur dan bawahannya, -kemampuan menahan tekanan.
Tulisan ini adalah pendapat pribadi saya setelah sedikit melakukan riset tentang depresi, silahkan dijadikan acuan tetapi jangan dianggap sebagai kebenaran mutlak.
No comments:
Post a Comment